Proposal Keativitas Mahasiswa Souvenir Khas Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan warisan budaya yang tersebar luas di seluruh kawasan nusantara. Warisan budaya tersebut bukan hanya satu atau dua kebudayaan, melainkan berpuluh-puluh kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Seperti kita ketahui bahwa setiap provinsi pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda sesuai dengan adat istiadat daerah itu sendiri. Kemudian di dalam provinsi tersebut juga terbagi lagi berbagai macam adat istiadat yang berbeda di setiap bagian daerahnya. Dari hal tersebut dapat kita bayangkan betapa beruntungnya kita berada dalam negara yang kaya akan warisan budaya ini. Ditambah lagi dengan sikap toleransi yang sudah tertanam dalam jiwa rakyat Indonesia, sehingga menciptakan karakter bangsa yang rukun, saling menghormati, dan beradab.
Satu semboyan yang pas dengan karakter bangsa kita, Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti “berbeda-beda tapi tetap satu” merupakan karakter bangsa yang menunjukkan bahwa kita negara yang cinta kedamaian. Dari bermacam-macam budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita, terdapat banyak juga warisan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang terlahir dari kebudayaan-kebudayaan itu sendiri. Salah satunya yaitu legenda dari Sumatera Selatan yang menyuguhkan cerita romantis antara Siti Fatimah dan Tan Bun An yang terkenal dengan Legenda Pulo Kemaro. Kemudian dari Pulau Jawa Legenda Roro Jonggrang yang mengajukan syarat 1000 candi kepada Bandung Bondowoso ketika hendak mempersuntingnya yang dikenal dengan Legenda Candi Prambanan. Dari Kalimantan Selatan juga terdapat Lengenda Putri Junjung Buih dan masih banyak lagi cerita rakyat, dongeng dan legenda lainnya.
Namun, pada kenyataannya masyarakat kita sendiri belum tahu banyak cerita-cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada di negara kita sendiri. Bahkan cerita rakyat dan legenda yang ada di daerahnya sendiri pun masyarakat kita belum tentu tahu banyak. Ketidaktahuan ini juga diperkuat dengan lemahnya keingintahuan masyarakat kita tentang nilai sejarah di tempat Pariwisata. Ketika berkunjung ke tempat wisata, masyarakat kita hanya jalan-jalan dan berfoto tanpa peduli dengan cerita dan nilai sejarah yang terdapat pada tempat wisata tersebut. Berbeda jauh dengan pengunjung asing yang lebih mengutamakan pengetahuan nilai sejarahnya daripada hanya sekedar berfoto. Dapat dilihat dengan begitu seriusnya mereka mendengarkan pemandu ketika menjelaskan sejarah-sejarah yang ada.
Menurunnya minat masyarakat kita tentang cerita rakyat, dongeng, dan legenda jaman dahulu ini tidak dapat dipungkiri jika suatu saat nanti warisan budaya ini akan menghilang. Hal ini merupakan bentuk dari kalah saingnya budaya lokal dengan budaya asing yang sudah bebas memasuki negara kita. Sikap masyarakat yang cenderung lebih menerima budaya asing dari pada mempertahankan budaya lokal ini lah yang membuat citra cerita rakyat semakin memudar. Masyarakat, khususnya orang tua jaman sekarang lebih senang memperkenalkan cerita dongeng dari dunia barat daripada cerita rakyat dan legenda warisan nenek moyang kita jaman dahulu. Maka tidak heran jika anak-anak jaman sekarang lebih hafal dengan tokoh-tokoh seperti cinderella, Ariel si putri duyung, Rapunzel, Spiderman, Beauty and The Beast, Snow White, dan lain-lain daripada dengan Gatot Kaca, Timun Mas, Lutung Kasarung, Tan Bun An, dan tokoh lainnya.Sikap orang tua inilah yang membutakan anak dari identitas budayanya sendiri. Padahal cerita rakyat kita memiliki nilai sejarah yang membentuk moral dan karakter bangsa yang berbudaya.
Bukan hanya itu saja, permasalahan lainnya yaitu belum adanya produk souvenir atau oleh-oleh khas Indonesia yang menggambarkan secara keseluruhan tentang cerita rakyat itu sendiri. Produk oleh-oleh yang ada hanyalah sebatas gantungan kunci, gelang, patung, baju t-shirt, tas, dan lain-lain yang hanya menggambarkan simbol tempat pariwisata itu sendiri. Sedangkan untuk cerita rakyat hanyalah sebatas cerita yang keluar dari oral, buku cerita rakyat yang sekarang ini sudah sulit ditemukan, dan dari serching online di google. Itu pun masih banyak versi yang berbeda-beda.
Dari permasalahan inilah akhirnya kami menemukan cara yang inovatif untuk membuka peluang usaha dari membuat produk souvenir yang berbeda dari souvenir pada umumnya, yaitu dengan membuat souvenir “CRN Scrapbook (Scrapbook Cerita Rakyat Nusantara)”. Menurut Webster Dictionary, Scrapbook diartikan “Book of blank pages on which miscellaneous items (as newspapers clippings or pictures) are collected and preserved.”. Webster menunjukkan bahwa kata scrapbook sendiri sudah ada sejak tahun 1825. CRN Scrapbook yang kami buat merupakan souvenir yang unik dan praktis untuk menggambarkan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada. Keunggulan produk scrapbook pada saat ini sedang mengalami trend yang dapat menarik minat pasar sehingga dapat diperhitungkan untuk menjadi peluang usaha bagi mahasiswa yang kreatif. Selain sebagai peluang usaha, CRN Scrapbook ini juga dapat mengangkat kembali cerita rakyat yang sudah memudar sebagai warisan budaya bangsa.
Satu semboyan yang pas dengan karakter bangsa kita, Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti “berbeda-beda tapi tetap satu” merupakan karakter bangsa yang menunjukkan bahwa kita negara yang cinta kedamaian. Dari bermacam-macam budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita, terdapat banyak juga warisan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang terlahir dari kebudayaan-kebudayaan itu sendiri. Salah satunya yaitu legenda dari Sumatera Selatan yang menyuguhkan cerita romantis antara Siti Fatimah dan Tan Bun An yang terkenal dengan Legenda Pulo Kemaro. Kemudian dari Pulau Jawa Legenda Roro Jonggrang yang mengajukan syarat 1000 candi kepada Bandung Bondowoso ketika hendak mempersuntingnya yang dikenal dengan Legenda Candi Prambanan. Dari Kalimantan Selatan juga terdapat Lengenda Putri Junjung Buih dan masih banyak lagi cerita rakyat, dongeng dan legenda lainnya.
Namun, pada kenyataannya masyarakat kita sendiri belum tahu banyak cerita-cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada di negara kita sendiri. Bahkan cerita rakyat dan legenda yang ada di daerahnya sendiri pun masyarakat kita belum tentu tahu banyak. Ketidaktahuan ini juga diperkuat dengan lemahnya keingintahuan masyarakat kita tentang nilai sejarah di tempat Pariwisata. Ketika berkunjung ke tempat wisata, masyarakat kita hanya jalan-jalan dan berfoto tanpa peduli dengan cerita dan nilai sejarah yang terdapat pada tempat wisata tersebut. Berbeda jauh dengan pengunjung asing yang lebih mengutamakan pengetahuan nilai sejarahnya daripada hanya sekedar berfoto. Dapat dilihat dengan begitu seriusnya mereka mendengarkan pemandu ketika menjelaskan sejarah-sejarah yang ada.
Menurunnya minat masyarakat kita tentang cerita rakyat, dongeng, dan legenda jaman dahulu ini tidak dapat dipungkiri jika suatu saat nanti warisan budaya ini akan menghilang. Hal ini merupakan bentuk dari kalah saingnya budaya lokal dengan budaya asing yang sudah bebas memasuki negara kita. Sikap masyarakat yang cenderung lebih menerima budaya asing dari pada mempertahankan budaya lokal ini lah yang membuat citra cerita rakyat semakin memudar. Masyarakat, khususnya orang tua jaman sekarang lebih senang memperkenalkan cerita dongeng dari dunia barat daripada cerita rakyat dan legenda warisan nenek moyang kita jaman dahulu. Maka tidak heran jika anak-anak jaman sekarang lebih hafal dengan tokoh-tokoh seperti cinderella, Ariel si putri duyung, Rapunzel, Spiderman, Beauty and The Beast, Snow White, dan lain-lain daripada dengan Gatot Kaca, Timun Mas, Lutung Kasarung, Tan Bun An, dan tokoh lainnya.Sikap orang tua inilah yang membutakan anak dari identitas budayanya sendiri. Padahal cerita rakyat kita memiliki nilai sejarah yang membentuk moral dan karakter bangsa yang berbudaya.
Bukan hanya itu saja, permasalahan lainnya yaitu belum adanya produk souvenir atau oleh-oleh khas Indonesia yang menggambarkan secara keseluruhan tentang cerita rakyat itu sendiri. Produk oleh-oleh yang ada hanyalah sebatas gantungan kunci, gelang, patung, baju t-shirt, tas, dan lain-lain yang hanya menggambarkan simbol tempat pariwisata itu sendiri. Sedangkan untuk cerita rakyat hanyalah sebatas cerita yang keluar dari oral, buku cerita rakyat yang sekarang ini sudah sulit ditemukan, dan dari serching online di google. Itu pun masih banyak versi yang berbeda-beda.
Dari permasalahan inilah akhirnya kami menemukan cara yang inovatif untuk membuka peluang usaha dari membuat produk souvenir yang berbeda dari souvenir pada umumnya, yaitu dengan membuat souvenir “CRN Scrapbook (Scrapbook Cerita Rakyat Nusantara)”. Menurut Webster Dictionary, Scrapbook diartikan “Book of blank pages on which miscellaneous items (as newspapers clippings or pictures) are collected and preserved.”. Webster menunjukkan bahwa kata scrapbook sendiri sudah ada sejak tahun 1825. CRN Scrapbook yang kami buat merupakan souvenir yang unik dan praktis untuk menggambarkan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada. Keunggulan produk scrapbook pada saat ini sedang mengalami trend yang dapat menarik minat pasar sehingga dapat diperhitungkan untuk menjadi peluang usaha bagi mahasiswa yang kreatif. Selain sebagai peluang usaha, CRN Scrapbook ini juga dapat mengangkat kembali cerita rakyat yang sudah memudar sebagai warisan budaya bangsa.
Berikut ini Admin bagikan Proposal Keativitas Mahasiswa Souvenir Khas Indonesia solusi inovatif mengusung kebudayaan bangsa
Dapatkan Master File Microsoft Word melalui link berikut ini:
Terima Kasih Telah Berkunjung, Share Contoh Proposal dari GaleriProposal.Com kepada teman-teman atau Rekan Kerja Anda.
Posting Komentar